Posts

Cerita Terakhir Menjelang Akhir Tahun - PART 2 (End)

Membaca kembali cerita Mas Gun yang banyak mengambil latar di Bandung terutama Masjid Salman ITB membuat saya teringat perjalanan kamu ke Bandung tempo hari. Dari cerita Karena Akey saya berpikir, jangan-jangan kamu berharap bisa menemukan pendamping hidupmu yang tidak sengaja kamu temui di sekitaran Masjid Salman. Membayangkan kejadian itu, membuat saya merasa sedikit teriris, ada rasa cemburu yang diam-diam mendekam di dalam diri saya tetapi hanya sanggup untuk dipendam. Saya tidak berhak cemburu kepadamu, juga tidak berhak melarang kamu untuk ini itu, toh saya juga bukan siapa-siapa kamu kan? Miris juga mendapati diri saya yang selalu berada di posisi yang sama selama bertahun-tahun seperti itu. Cemburu tanpa bisa berbuat banyak, mungkin hanya lewat doa yang saya titipkan kepada-Nya agar kamu selalu terlindungi. Saya rasa, cerita kita ini sudah sampai di ujungnya. Saya sudah tidak lagi memiliki keyakinan kamu akan kembali seperti apa yang saya rasakan di waktu dulu. Dan sepert

Cerita Terakhir Menjelang Akhir Tahun - PART 1

Minggu, 24 Desember 2017 Assalamualaikum… Sudah tinggal 7 hari menjelang akhir tahun 2017 dan menuju kepada pergantian kalender masehi. Tidak terasa sudah 18 hari sejak kamu terakhir membaca pesan singkat saya di aplikasi obrolan dan saya tidak mendapatkan balasan satupun dari sana. Saya sempat berencana untuk menghentikan obrolan denganmu, tapi entah kenapa tiba-tiba pesanmu selalu hadir lagi di ruang obrolan akun Instagram saya. Waktu itu kamu hanya ada di hari pertama dan ketiga di minggu ujian akhir semester saya. Padahal kalau kamu tahu, adanya kamu di masa-masa ujian akhir itu dapat memberikan ketenangan ekstra lhoo. Saya merasa tidak perlu khawatir dan menakuti apapun karena saya percaya selalu ada kamu yang menemani. Haha, egois juga sih memang kalau saya selalu meminta kamu ada tanpa mengerti kondisimu yang baru saja pindah ke tempat kerja yang baru dan mungkin baru saja menjalani hari-hari training. Jadi saya seharusnya bisa mengerti terlebih dahulu kan kalau memang in

Boys Around Me - Part Teman Kecil

Halohalohalo semuanyaaa! Maafkan baru muncul lagi karena belakangan ini lagi sibuk sama tugas kuliah yang numpuk di akhir  semeseter sekaligus persiapan UAS dan KKN.. Laporan, laporan, proposal, revisi, belajar UAS, semua penat itu serasa jadi satu banget ditambah lagi si dia yang udah mulai sayup-sayup kabarnya :") Yah yasudahlah yaa... hahaha toh dia kan juga punya kehidupan sendiri haha :) Soo, yang akan gue tulis malam ini adalaahh seputar.... Boys Around Me. Sebuah topik yang ngga terlalu menarik tapi kadang publik suka menyalahartikan kehadiran boys di sekitar gue gituu wkwk dikiranya gebetan padahal mah temen doang >< Jadinya gue pingin aja gitu nyeritain tentang siapa-siapa aja sihh cowok-cowok yang ada di kehidupan gue wkwkk *sok iye juga lo*. Mereka ini yang kadang suka ngajak gue keluar untuk sekedar makanlah atau jajan, yang sering nongol di instastory gue, cowok-cowok yang chat-chatnya itu kadang bisa bikin baper saking care nya itu melebihi soso

Kamu Kembali Lagi

Surabaya, 25 Oktober 2017 23 Oktober 2017 Hai, dua hari yang lalu mungkin saya baru saja mempublikasikan suatu tulisan tentang kamu. Tentang rasa rindu saya yang berada di antara jarak. Saya mengira kamu tidak akan pernah lagi muncul di dalam hidup saya, disaat saya sudah benar-benar hampir mengikhlaskan kamu. Tapi ternyata kamu kembali. Siang tadi, saya mengunggah sebuah foto pengumuman kelompok KKN saya, disaat yang sama pula saya sedang berlatih untuk mementaskan sebuah drama bersama teman-teman. Lantas saya tidak memerhatikan notifikasi yang ada di telepon saya. Ternyata, ada nama kamu disana. Pukul 15.42 kamu membalas unggahan foto saya itu dengan kalimat “Semangat rika (emoticon hand fist dan :) )” dan setelahnya kamu mengingatkan saya untuk selalu menjaga diri. Tidak terasa, ternyata saya rindu juga sama kamu. Dua hari kemudian kita habiskan waktu mengobrol di sarana kirim pesan pribadi di Instagram. Saya ingat, saya mengirimkan kamu foto balon berwarna hitam deng

Kerinduan dalam Jarak (Part 3-END)

Kamu tahu? Satu bulan terakhir menjadi waktu yang cukup padat buat saya. Sibuk dengan tugas, ujian, kepanitiaan, homesick dan hal-hal lain di luar itu akan tetapi kamu selaluuuuu saja muncul dan terkadang membuat saya merasa “terganggu” dengan kehadiran kamu. Akhirnya kamu membuat saya kesal juga lama-lama dan kadang saya lebih memilih untuk diam, membiarkan kamu mencari saya. Saat itu saya tidak hilang, hanya menjaga jarak sementara, sekaligus untuk menumbuhkan rindu. Bahkan seringnya saya yang panik apabila tahu kamu sudah sangat lama sekali tidak membalas hanya karena saya takut saya kehilangan kamu. Waktu itu hampir 2x saya kehilangan kamu, saya terus-terusan menunggu pesanmu. Dan alhamdulillah ternyata kamu masih ada disana. Waktu itu saya masih terlalu terbawa oleh perasaan tapi setelah itu saya bisa mengatasinya. Saya akan tetap bahagia saat kamu ada di sisi saya, di sebrang sana menatap layar telepon genggam kamu.  Kamu tahu apa yang membuat saya begitu takut kehilangan kamu

Kerinduan dalam Jarak (Part 2)

Sejenak saya terbawa kembali ke waktu dua bulan yang lalu, bulan Agustus saat pertama kali kamu menyapa saya di aplikasi pertemanan random itu haha. Saya melihat foto kamu, tertarik pada sebuah ice cream matcha yang menutupi separuh wajahmu. Tetapi fokus utama saya bukan itu, saya lebih dahulu teralihkan dengan kamu yang berkacamata dengan wajah yang sedikit tembam hehe._.v Awalnya, saya melihat kamu seperti  de javu.  Kamu mirip dengan seseorang di masa lalu saya saat masih SMP makanya saya menggeser ke kanan foto profilmu itu. Ternyata saya sama kamu match. Tapi beberapa hari setelah match itu kamu baru menyapa saya dengan “Assalamu’alaikum” (Haha saya masih ingat rupanya). Awal mulanya lagi, saya ingin “belajar” merubah sikap saya dengan kamu dan menantang diri saya sendiri “apakah saya bisa mempertahankan kamu untuk 1 atau 2 bulan ke depan?” Pada dasarnya saya adalah orang yang cukup bosenan dengan hal-hal garing, teman bicara yang tidak seru atau lucu dan kadang saya malah lebih

Kerinduan dalam Jarak (Part 1)

Sebelum membaca, saya ingin mengingatkan terlebih dahulu bahwa kemungkinan postingan ini akan sangat panjang dan berlanjut sampai ada part-partnya hehehe tapi.. selamat membaca untuk yang masih ingin membacanya dan ikut mengenangnya bersama saya >.< Sabtu, 21 Oktober 2017 Akhirnya, setelah genap satu minggu kamu tinggal pergi saya jadi bisa menulis lagi.. Rindu? Ya jelas, sudah pasti saya rindu. Saya rindu kamu, makanya saya menulis. Sudah lama saya tidak menuangkan isi hati dan perasaan saya ke dalam tulisan seperti ini. Makanya, ketika ada kesempatan seperti ini saya sempatkan untuk menulis. Mumpung saya masih memiliki bahasan cerita dan ingatan saya tentang kamu masih segar. Tulisan ini mungkin suatu saat nanti akan menjadi pelajaran untuk saya sendiri, kamu dan orang-orang yang membacanya. Mungkin juga untuk mengenang waktu-waktu terdahulu, saat kita berbicara tentang memori dan masa lalu. Saya juga bukan tipikal orang yang menuliskan semua orang dan hal apa pun yang